Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DKI Jakarta merespons positif pernyataan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang ingin menaikkan upah buruh di atas 1 tahun sebesar 3,27 persen-5 persen untuk tahun depan.

Wakil Ketua DPP Apindo Jakarta Nurjaman mengaku pihaknya justru mengapresiasi pernyataan Ridwan. Pasalnya, ia menyebut pernyataan tersebut menjelaskan ranah pengupahan yang tepat, yaitu jalur bipartit antara pengusaha, buruh, dan ditengahi oleh Kementerian Ketenagakerjaan.

https://googleads.g.doubleclick.net/pagead/ads?client=ca-pub-1926399000878626&output=html&h=174&slotname=1365347124&adk=2696016270&adf=520140594&pi=t.ma~as.1365347124&w=693&fwrn=4&lmt=1677170024&rafmt=11&format=693×174&url=https%3A%2F%2Frealitarakyat.com%2F2021%2F12%2Fapindo-dki-respon-positif-rencana-ridwan-kamil-yang-mau-naikan-upah-buruh-tahun-depan%2F&wgl=1&uach=WyJXaW5kb3dzIiwiMTAuMC4wIiwieDg2IiwiIiwiMTEwLjAuNTQ4MS4xMDUiLFtdLGZhbHNlLG51bGwsIjY0IixbWyJDaHJvbWl1bSIsIjExMC4wLjU0ODEuMTA1Il0sWyJOb3QgQShCcmFuZCIsIjI0LjAuMC4wIl0sWyJHb29nbGUgQ2hyb21lIiwiMTEwLjAuNTQ4MS4xMDUiXV0sZmFsc2Vd&dt=1677170022543&bpp=15&bdt=1795&idt=1627&shv=r20230221&mjsv=m202302130101&ptt=9&saldr=aa&abxe=1&prev_fmts=0x0%2C693x280&nras=1&correlator=7555516345114&frm=20&pv=1&ga_vid=1039577650.1677170024&ga_sid=1677170024&ga_hid=845722561&ga_fc=1&rplot=4&u_tz=420&u_his=10&u_h=864&u_w=1536&u_ah=864&u_aw=1536&u_cd=24&u_sd=1.25&dmc=8&adx=233&ady=1933&biw=1519&bih=711&scr_x=0&scr_y=300&eid=44759876%2C44759927%2C44777876%2C31072285%2C44759837%2C31071642&oid=2&pvsid=560282252707991&tmod=1056840137&uas=0&nvt=1&ref=https%3A%2F%2Fwww.google.com%2F&fc=1920&brdim=0%2C0%2C0%2C0%2C1536%2C0%2C1536%2C864%2C1536%2C711&vis=1&rsz=%7C%7CEebr%7C&abl=CS&pfx=0&fu=128&bc=31&ifi=3&uci=a!3&btvi=2&fsb=1&xpc=vg9r5rizLf&p=https%3A//realitarakyat.com&dtd=1648

Ia mempersilakan pengusaha yang ingin menaikkan gaji karyawannya di kisaran berapa pun asal kan mampu dan sudah disetujui dua belah pihak.

“Jangankan 3 persen-5 persen, kalau 10 persen juga silahkan, bagus malah, Pak Ridwan membuat pernyataan ini memberikan imbauan ke pengusaha,” jelas dia pada konferensi pers daring, Kamis (30/12).

Pada kesempatan sama, dia turut mengapresiasi Ridwan yang tak mengorek soal upah minimum provinsi (UMP) atau upah minimal yang diberikan kepada pekerja baru sebagai safety net.

Sebelumnya, Ridwan memutuskan untuk menaikkan upah buruh di Jawa Barat dengan masa kerja di atas 1 tahun sebesar 3,27 persen sampai 5 persen untuk tahun depan.

Keputusan diambil sebagai jalan tengah atas kebijakan penetapan upah yang harus dilakukan pihaknya supaya tidak melanggar Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.

“UMK untuk 2022 tetap mengikuti PP 36 yang mengatur bagi buruh dengan masa kerja kurang dari 1 tahun kenaikan (upahnya) berkisar 0 persen-1,72 persen. Untuk buruh dengan masa kerja di atas 1 tahun, tidak diatur rumusnya oleh PP 36. Semoga ini menjadi kemaslahatan bagi buruh dan pengusaha dan kondusifitas kebangkitan ekonomi 2022,” katanya seperti dikutip dari akun Instagramnya, Kamis (30/12).

Ia meyakini keputusannya ini bisa menjadi jalan tengah yang baik.

Pasalnya, saat ini jumlah pekerja yang terdampak dari penetapan upah baru yang dilakukannya mencapai 95 persen dari total 10 juta buruh di jawa Barat.

Itu berbanding terbalik dengan buruh yang memiliki masa kerja kurang 1 tahun. Data yang ia miliki, buruh yang memiliki masa kerja tersebut hanya 5 persen saja.

No comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *